Rabu, 30 Oktober 2013

MEMBUAT BOOSTER UNTUK TV


MEMBUAT BOOSTER UNTUK TV

Anda tinggal di tempat yang penerimaan televisi nya sangat buruk, misalnya di pedesaan atau walau pun anda tinggal di perkotaan bisa jadi anda kesulitan menangkap penerimaan siaran televisi hal ini biasanya karena lokasi kota anda jauh dari stasiun pemancar televisi atau sebab lainya karena berada di lembah atau terhalang oleh pegunungan. Untuk yang tinggal di kota besar seperti Jakarta misalnya nggak memerlukan Booster karena dengan memasang antenna luar dengan ketinggian 5 meter saja sudah mendapatkan 14 stasiun televisi swasta.
Biasanya jika anda mengalami hal ini yaitu penerimaan siaran televisi yang lemah solusinya adalah dengan meninggikan antena luar sehingga bisa mendapatkan penerimaan yang lebih baik, tapi harap berhati hati jika antena luar terlalu tinggi akan membahayakan, waktu musim hujan karena biasanya akan menjadi incaran petir dan jika ada angin kencang juga bisa tumbang menimpa rumah tetangga . Lain lagi ceritanya jika anda mempunyai uang berlebih anda tinggal pasang antena parabola, atau berlangganan TV Kabel . Hal ini nggak usah di bahas lebih jauh karena topik bahasan kita adalah hal yang sederhana dan tidak membutuhkan banyak biaya dan bangga dengan hasil karya sendiri .
Kita lanjutkan bahasan kita, mengingat hal itu maka pasanglah antena luar dengan ketinggian yang sedang saja sehingga aman dan tambahkan Rangkaian Booster UHF berikut ini untuk memperkuat penerimaan siaran televisi .
Daftar Komponen:
R1,R3,R4,R5 = 1K
R2,R6 = 150 OHM
C1 = 10PF
C2,C3,C4,C5,C7,C8,C9 = 1000 PF
C6 = 100 PF
D1,D2 = DIODA ZENER 6 V
Q1, Q2 = 2SC 2026
L1,L2 = Diameter kawat 0.8 mm. Koker 5 mm (dengan inti udara) 1- 1.5 lilitan
Semua resistor ¼ watt toleransi 5 %.
Input berasal dari antena luar dan output di sambungkan ke penerima televisi.

Agar boster ini berkerja dengan baik gunakan power suplay seperti dibawah ini :

Daftar komponen power supply untuk booster UHF:
R1,R2 = 1K
R3 = 47 Ohm
R4,R5 = 10 K
VR = 10 K
C1 = 1000 Uf 25 v
C2 = 100 Uf 25v
D1,D2 = 1N4001
D3 = ZENER 3 V
Q1 = C1061
Q2 = C828
TRAFO = 500 mA 12 V
Komponen VR berfungsi untuk mengatur tegangan output dari Power Suply sekaligus
juga akan mengatur Gain dari Rangkaian Booster TV UHF

Membuat Antena Tv Indoor


Cara Membuat Antena Tv Indoor dengan Mudah


  • 4shared
  • Informasi
  • Tv Online
  • Free Download
  • Download
Cara Membuat Antena Tv Indoor/dalam rumah dengan Mudah - Anda tinggal di tempat yang penerimaan televisi nya sangat buruk, misalnya di pedesaan atau walau pun anda tinggal di perkotaan bisa jadi anda kesulitan menangkap penerimaan siaran televisi hal ini biasanya karena lokasi kota anda jauh dari stasiun pemancar televisi atau sebab lainya karena berada di lembah atau terhalang oleh gedung-gudung yang tinggi.

Oke Cara Pembuatannya gk sulit cukup dengan menggunakan bahan-bahan bekas saja memang hasilnya tidak semaksimal buatan pabrik apalagi dari bentuknya. Seperti kita ketahui antena TV ada yang Outdor dan ada juga yang indor dimana penempatan kedua jenis antena ini sangatlah jelas.

Antena TV outdor ditempatkan diluar rumah dan biasanya membutuhkan ketinggian yang cukup agar antena benar-benar dapat menangkap sinyal yang dipancarkan dari stasiun relay. sedangkan untuk antena indor biasanya ditempatkan di dalam rumah dan tidak jauh dari perangkat TV, antena indor biasanya banyak digunakan di daerah perkotaan atau dekat dengan stasiun pancar ulang / relay.

Umumnya Frekuensi TV bekerja di VHF dan UHF nah antena indor yang akan dibuat kali ini untuk UHF terus terang saja siaran yang bagus-bagus banyak di UHF seperti INDOSIAR,RCTI,SCTV,GLOBALTV,ANTV,TVONE,TRANSTV,TRANS7. sedangkan VHF seperti TVRI.

Nah..Untuk Membuat Antena TV Indoor Sendiri Diperlukan Alat Dan Bahan - Bahan Sebagai Berikut :

1. Kayu balok atau papan yang sudah dibentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 21,5 meter lebar 2,5 meter
2. Kabel Coaxial 75 Ohm
3. Konektor RF untuk ke jack antena TV
4. Gergaji kayu
6. Kawat
7. Baut Scrup
8. Palu
9. Obeng
10. bor

1. sediakan papan yang persegi panjang dan panjangnya sekitar kurang lebih 21,5 cm dan lebar 2,5 cm.

2. papan tersebuat panjang 21,5 cm dibagi dua bagian bawah dan atas biar mudah pembuatan antena tersebut mempunyai 10 lubang.bagian bawah 4 lubang dan bagian atas 4 lubang dan jangan lupa dikasih jarang tepi atas 2 cm dan yang 2 nya lagi itu ditengah -tengah 8 lubang tersebut.papan yang sudah dilubangi lubang atas dan bawah masig-masing ukuran 5 1/4(5,25) cm dan jangan lupa dikasih jarak atas sama bawah jarak atas sekitar 2 cm dan ukuran bawah 2,75 cm.

3. lubangi papan tersebut dan jarang tepi kanan antara tepi kiri sekitar 2 cm dan jarak antara lubang kanan ke lubang kiri itu antara 1/2(0,5) cm. seperti gambar dibawah ini.
Tahap kedua dari pembuatan antena.
kali ini saya pakai kawat tergantung anda bila pakai besi,tembaga atau kawat itu boleh tetapi itu semua harus panjangnya 14 cm kawat tesebut di buat huruf V dengan ukurang masing-masing 7 cm lebar rengganganya sekitar 3 cm.seperti gambar dibawah ini.

Tahap ketiga pasang baut scrup dengan Kabel Coaxial 75 Ohm pada lubang yang sudah ada dan sudah dikasih kawat.seperti gambar dibawah ini.
Tahap terakhir tinggal pasangkan tembaga atau kawat tersebut dibentuk seperti di gambar samping lalu di sambungkan dengan Konektor RF untuk ke jack antena TV dan selesai. seperti gambar dibawah ini.

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan - Feriantnao.com

Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :

  1. Biaya
  2. Kecepatan
  3. Lingkungan
  4. Ukuran
  5. Konektivitas

Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus
  2. Logical. Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.


Berikut jenis-jenis topologi jaringan:


1. Topologi BUS

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan - Feriantnao.com

Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi.

Keunggulan topologi Bus:

  1. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.
  2. Pengembangan menjadi mudah.

Kelemahan topologi Bus:

  1. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.
  2. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
  3. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial).
  4. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.
  5. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.


2. Topologi Star

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan - Feriantnao.com

Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing – masing Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.

Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan Switch.

Keunggulan topologi Star:

  1. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya.
  2. Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer  User yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).

Kelemahan topologi Star:

  1. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.
  2. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.


3. Topologi Ring

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan - Feriantnao.com

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.

Keunggulan topologi Ring:

  1. Hemat kabel.
  2. Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star.

Kelemahan topologi Ring:

  1. Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
  2. Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.
  3. Biaya pemasangan lebih besar.


4. Topologi Tree

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan - Feriantnao.com

Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian.

Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star.

Keunggulan topologi Tree:

  1. Mudah dalam pengembangan jaringan.
  2. Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
  3. Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan terganggu.

Kelemahan topologi Tree:

  1. Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.


5. Topologi Mesh

Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan - Feriantnao.com

Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya.

Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan.

Keunggulan topologi Mesh:

  1. Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya.

Kelemahan topologi Mesh:

  1. Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node).
  2. Jaringan ini tidak praktis.

Demikianlah pembahasan tentang pengertian dan jenis-jenis topologi jaringan, semoga ada manfaatnya buat anda.

Kamis, 24 Oktober 2013

Cara membuat perut six pack

Cara membuat perut six pack di rumah tanpa pergi ke GYM




Cara membuat perut six pack di rumah tanpa pergi ke GYM atau membentuk otot perut Untuk mendapatkan badan six pack, hal pertama yang paling penting adalah motivasi. Dan usaha yang keras akan membuahkan hasil yang memuaskan, karena disiplin sangat diperlukan untuk membentuk tubuh yang ideal.
Nah, latihan yang perlu dilakukan untuk membentuk badan six pack tanpa pergi ke GYM adalah sebagai berikut :

1.Sit up (Latihan untuk otot perut bagian atas)
Duduklah dikarpet lalu tekuklah kaki ,Silangkan tangan di dada. Kencangkan perut, lalu turunkan badan ke bawah, tahan sebentar, lalu kembali ke posisi semula. Jangan melakukan gerakan sampai punggung menyentuh lantai. Lakukan gerakan dengan perlahan dan terkontrol. Saat kembali ke posisi awal otot perut tetap dikencangkan dan rasakan tekanan pada otot perut saat posisi badan mendekati paha.
Untuk repetisi sen bisa coba 15-50 kali tergantung berapa loe sanggup tapi untuk set satu tidak usah terlalu banyak.

2.Leg raises (Latihan untuk otot perut bagian bawah)
Berbaringlah di bangku datar dan tangan berpegangan pada ujung bangku dibelakang kepala anda. Dengan posisi kaki sedikit bengkok, angkat kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Tahan sebentar lalu perlahan kembali ke posisi semula. Usahakan agar kaki tidak menyentuh bangku.

3.Side to side (Latihan untuk otot perut bagian samping)
Berdiri tegap dengan kedua tangan memegang dumbbell. Posisi tangan lurus di samping badan. Perlahan-lahan gerakkan tubuh ke kiri sampai otot samping perut merasakan tekanan. Tahan sebentar, kembali ke posisi awal. Perlahan-lahan gerakkan tubuh ke kanan sampai otot samping perut merasakan tekanan. Kembali ke posisi awal. Saat tubuh bergerak ke samping jaga agar tubuh tetap tegak dan tidak membungkuk atau condong ke depan.
“Hati hati jangan terlalu capek dan hindari beban terlalu berat, karena apabila terlalu berat bisa menyebabkan cedera pada pinggang.”
 
Lakukan secara teratur aja 3 gerakan tersebut. Dan jangan lupa jaga pola makan anda (jangan terlalu banyak dan jangan pula terlalu sedikit), yang penting mengandung karbohidrat, lemak, dan protein. Perbanyak pula makan buah dan sayur.

Kamis, 03 Oktober 2013

Daftar Kumpulan Simbol Komponen Listrik dan Elektronika Beserta gambarnya

Daftar Kumpulan Simbol Komponen Listrik dan Elektronika Beserta gambarnya


Belajar elektronika haruslah mengetahui, memahami dan hafal dengan simbol-simbol komponen yang digunakan dalam sebuah rangkaian elektronika. Memperbaiki televisi, radio, tape, VCD/DVD dan peralatan elektronika akan kesulitan jika tidak tahu simbol-simbol komponen yang digunakan dalam papan rangkaian elektronika.
Untuk anda yang sedang belajar elektronika atau ingin mempelajarinya, berikut ini adalah kumpulan daftar simbol elektronika dan dan simbol komponen listrik Beserta gambarnya .



SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN
Simbol Sambungan
Simbol Kabel Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)
Simbol Kabel Terhubung Koneksi kabel Terhubung
Simbol Kabel Tak terhubung Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Simbol Saklar Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open
Simbol Saklar Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NO) Terhubung ketika ditekan
Simbol Saklar Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan
Simbol Saklar DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)
Simbol Saklar Relay SPST Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh elektromagnetik.
Simbol Saklar Relay SPDT
Simbol Saklar Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper
Simbol Saklar Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
Simbol Ground Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik
Simbol Ground Chassis Ground Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian listrik
Simbol Ground Common/ Digital Ground
Simbol Resistor
Simbol Resistor Resistor Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam rangkaian listrik
Simbol Resistor Resistor
Simbol Potensio Potensio Meter Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Simbol Potensio Potensio Meter
Simbol Variable Resistor Variable Resistor Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Simbol Variable Resistor Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Simbol Condensator Condensator Bipolar Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara waktu
Simbol Condensator Condensator Nonpolar
Simbol Condensator Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Simbol Condensator Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
Simbol Lilitan Induktor, lilitan, kumparan, spul, coil Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik
Simbol Lilitan Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Simbol Lilitan Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Simbol Power Supply Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Simbol Power Supply Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap
Simbol Power Supply Sumber tegangan AC Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Power Supply Generator Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Simbol Battery Battery Menghasilkan tegangan searah tetap
Simbol Battery Battery lebih dari satu Cell Menghasilkan tegagan searah tetap
Simbol Regulator Sumber tegangan yang dapat diatur Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Regulator Sumber arus yang dapat diatur Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter (Alat Ukur)
Simbol Volt Meter Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Simbol Ampere Meter Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Simbol Ohm Meter Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
Simbol Watt Meter Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Simbol Lampu Lampu Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik
Simbol Lampu Lampu
Simbol Lampu Lampu
Simbol Dioda
Simbol Dioda Dioda Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan arus listrik satu arah (forward bias)
Simbol Dioda Zener Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Simbol Dioda Schottky Dioda Schottky Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat dalam IC logika
Simbol Dioda Varactor Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor
Simbol Dioda Tunnel Dioda Tunnel Dioda Tunnel
Simbol LED LED (Light Emitting Diode) Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC satu arah
Simbol Photo Dioda Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Simbol Transistor NPN Transitor Bipolar NPN Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi positif
Simbol Transistor PNP Transistor Bipolar PNP Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi negatif
Simbol Transistor Darlington Transitor Darlington Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk meningkatkan penguatan
Simbol Transistor JFET N Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N
Simbol Transistor JFET P Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P
Simbol Transistor NMOS Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N
Simbol Transistor PMOS Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Simbol Motor Listrik Motor Motor Listrik
Simbol Trafo Trafo, Transformer, Transformator Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Simbol Bel Listrik Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik
Simbol Buzzer Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, Sikring Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Simbol Sikring Fuse, Sikring
Simbol Bus Bus Terdiri dari banyak jalur data atau jalur address
Simbol Bus Bus
Simbol Bus Bus
Simbol Opto Coupler Opto Coupler Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda. Dihubungkan oleh cahaya
Simbol Speaker Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara
Simbol Mic Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik
Simbol Op-Amp Op-Amp, Operational Amplifier Penguat signal input
Simbol Schmitt Trigger Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise
Simbol ADC ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital
Simbol DAC DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog
Simbol Oscillator Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa
Simbol Antenna
Simbol Antenna Antenna Pemancar dan penerima signa radio
Simbol Antenna Antenna
Simbol Antenna Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
Simbol Gerbang NOT NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input
Simbol Gerbang AND AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang NAND NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0
Simbol Gerbang OR OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang NOR NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1
Simbol Gerbang EX-OR EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama
SImbol D-Flip-Flop D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data
Simbol Multiplexer Multiplexer 2 to 1 Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke output
Simbol Multiplexer Multiplexer 4 to 1
Simbol D-Multiplexer D-Multiplexer 1 to 4 Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu output